Cerita Semangka Emas dalam Bahasa Inggris dan Artinya
5 Mei 2024
Kisah ini sarat dengan pesan moral. Kamu bisa dapatkan teks cerita rakyat semangka emas dalam bahasa inggris dan artinya di sini.
Pagesfix.com – Legenda dari Sambas, Kalimantan Barat ini berkisah tentang dua kakak beradik dengan perangai yang sangat bertolak belakang.
Si kakak, Muzakir, adalah pemuda yang kikir dan sombong. Sedangkan adiknya, Dermawan, baik hati dan senang berbagi. Cocok dengan namanya.
Nasib keduanya berubah drastis setelah si adik menolong seekor burung pipit yang terluka.
Apakah yang terjadi?
Sahabat Pagesfix, mari kita baca kisahnya di bawah ini.
Cerita Semangka Emas Bahasa Inggris
Berikut adalah cerita semangka emas dalam bahasa Inggris.
There was a wealthy merchant who had two sons. At one point, he became really sick and eventually passed away.
He left an equal amount of inheritance for each of his sons, so they did not fight over the inheritance.
The eldest son, Muzakir, was a very greedy man. He locked all of his money in a safe place and never shared his wealth with anyone.
Some poor people came to him begging for food and money because they knew he lived in abundance. However, Muzakir ruthlessly told them to leave his house.
On the other hand, his brother, Dermawan, was a very generous and compassionate man. He helped everyone who came to him without expecting any return.
Dermawan gladly gave away some of his money to help the poor.
People in need kept coming to him, and eventually, Dermawan ran out of money to help them.
He had to sell his luxurious house and buy a smaller one.
He found a job, but his salary was not that big. It was only enough to buy his daily necessities.
Yet, Dermawan did not regret anything. He stayed grateful for every single blessing.
Muzakir laughed at Dermawan’s situation. Muzakir felt he had been doing the right thing by never giving anything to the poor.
One day, while Dermawan was sitting in front of his house, a sparrow fell in front of him. It turned out that the little bird was injured.
“Oh, poor little bird,” Dermawan said. “Your wings are broken. Let me take care of you.”
The kind man tended to the wounded bird until it was completely healed. The bird could fly again after a few days and left.
The next day, the sparrow came back and dropped a seed in front of Dermawan.
The man was happy to receive a gift from the bird and planted the seed.
Oddly, in just a few days, the seed grew into a huge watermelon. When harvest time came, Dermawan took the fruit into the house and cut it open.
He was so surprised when a lot of yellow sand came out of the fruit. Upon closer inspection, he realized that it was pure gold!
Dermawan was so delighted. He bought a nice house the very next day. He also started giving to the poor again, as he now had more than he needed.
When Muzakir heard about this, he was very jealous and curious about how his younger brother could suddenly afford a big house.
He visited Dermawan and learned about how an injured sparrow gave him a magical seed.
Muzakir instructed his servants to find an injured sparrow so he could also get a magical seed.
However, after a week of searching, they could not find any injured birds.
Muzakir was extremely upset. Then a wicked idea came to him. He told his servant to catch a sparrow and break its wings.
His servant did as he was instructed and gave the injured bird to Muzakir.
Muzakir pretended to be compassionate to the poor bird and tended to its injury. The bird recovered after a few days and left.
The next day, the sparrow came back and gave him a seed. The selfish man laughed, thinking his idea had worked.
He quickly planted the seed. The seed also grew into a big watermelon after just a few days.
When it was time to harvest the fruit, Muzakir asked his servants to bring the fruit inside. Muzakir cut it open with so much excitement.
Suddenly, black mud mixed with dirt spurted out of the fruit and completely soaked Muzakir. It smelled terrible.
Muzakir was so shocked and angry. He stormed out of the house because he could not stand the rotten smell coming out of the fruit.
People who saw what happened laughed at him and mocked him.
Muzakir was so embarrassed. Greedy Muzakir finally received a punishment for all of his bad behaviors.
Sahabat Pagesfix, demikianlah legenda semangka emas dalam bahasa Inggris.
Banyak pesan moral yang bisa kita petik dari kisah tersebut.
Di antaranya adalah kita harus senantiasa berbuat baik dan membantu saudara – saudara kita yang kurang mampu. Kita tidak boleh kikir dan sombong.
Membantulah tanpa pamrih, niscaya Tuhan akan membalas kebaikan kita.
Kita juga harus selalu hidup dengan penuh rasa syukur atas rezeki yang kita terima.
Di sisi lain, orang yang terlalu mementingkan harta dunia dan tak mau berbagi tentu hidupnya tidak akan damai. Hatinya akan senantiasa diisi kecemburuan.
Suatu saat orang seperti itu pun dapat menerima hukumannya di dunia ini.
Itulah pesan yang bisa kita ambil dari kisah kakak beradik Muzakir dan Dermawan tadi.
Nah, sekarang bagaimana dengan terjemahan kisah legenda tersebut? Yuk, simak di bawah ini.
Terjemahan The Story of the Golden Watermelon
Ada seorang saudagar kaya yang memiliki dua anak laki – laki. Suatu ketika, sang saudagar jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Ia meninggalkan warisan yang sama banyaknya untuk masing – masing anaknya, jadi mereka tidak bertengkar soal warisan.
Anak yang tertua, Muzakir, adalah pria yang sangat serakah. Ia mengunci semua uangnya di tempat yang aman dan tak pernah membagi kekayaannya kepada siapa pun.
Beberapa orang miskin datang kepadanya meminta makanan dan uang karena mereka tahu ia hidup berkelimpahan. Namun, Muzakir dengan kejam mengusir mereka dari rumahnya.
Di sisi lain, adiknya, Dermawan, adalah pria yang sangat murah hati dan penuh simpati. Ia menolong siapa saja yang datang kepadanya tanpa mengharap imbalan.
Dermawan dengan senang hati memberikan sebagian uangnya untuk membantu yang kekurangan.
Orang – orang yang membutuhkan bantuan terus mendatanginya, dan akhirnya, uang Dermawan pun habis untuk membantu mereka.
Ia terpaksa menjual rumah mewahnya dan membeli rumah yang lebih kecil.
Ia mendapat pekerjaan, tapi gajinya tidak begitu besar. Hanya cukup untuk membeli kebutuhannya sehari – hari.
Namun, Dermawan tidak menyesali apa pun. Ia senantiasa bersyukur atas setiap rezeki.
Muzakir mentertawakan keadaan Dermawan. Muzakir merasa ia selama ini telah melakukan hal yang benar dengan tidak pernah memberi apa – apa kepada orang miskin.
Suatu hari, saat Dermawan duduk di depan rumahnya, seekor burung pipit jatuh di depannya. Ternyata burung kecil itu terluka.
“Oh, burung kecil yang malang,” kata Dermawan. “Sayapmu patah. Mari aku rawat kamu.”
Pria yang baik hati itu merawat burung yang terluka itu sampai benar – benar sembuh. Burung itu bisa terbang kembali setelah beberapa hari dan pergi.
Keesokan harinya, burung pipit itu datang kembali dan menjatuhkan sebuah benih di depan Dermawan.
Pria itu sangat senang mendapat hadiah dari burung tersebut dan ia menanam benih tersebut.
Anehnya, dalam beberapa hari saja, benih itu tumbuh menjadi sebuah semangka yang sangat besar. Saat siap untuk dipetik, Dermawan membawa buah tersebut ke dalam rumah dan membelahnya.
Ia sangat terkejut ketika banyak pasir kuning keluar dari buah itu. Saat dilihat dengan seksama, ia menyadari bahwa itu adalah emas murni !
Dermawan senang bukan kepalang. Ia membeli sebuah rumah yang bagus keesokan harinya. Ia juga mulai lagi berbagi kepada yang kekurangan, karena ia sekarang memiliki lebih dari yang ia butuhkan.
Saat Muzakir mendengar tentang ini, ia sangat iri dan penasaran bagaimana adiknya bisa tiba – tiba mampu membeli sebuah rumah besar.
Ia mengunjungi Dermawan dan mendengar tentang bagaimana seekor burung pipit yang terluka memberinya benih ajaib.
Muzakir menyuruh para pelayannya untuk mencari burung pipit yang terluka agar dia juga bisa mendapat benih ajaib.
Namun, setelah seminggu mencari, mereka tidak dapat menemukan burung yang terluka.
Muzakir sangat marah. Lalu ia mendapat sebuah ide jahat. Ia menyuruh pelayannya untuk menangkap seekor burung pipit dan mematahkan sayapnya.
Pelayannya melakukan apa yang diperintahkan dan memberikan burung yang terluka itu kepada Muzakir.
Muzakir berpura – pura kasihan kepada burung yang malang itu dan merawat lukanya. Burung tersebut pulih setelah beberapa hari dan pergi.
Hari berikutnya, burung pipit itu kembali dan memberikan sebuah benih kepadanya. Pria yang egois itu tertawa, mengira idenya berhasil.
Ia segera menanam benih itu. Benih tersebut juga tumbuh menjadi sebuah semangka besar dalam beberapa hari saja.
Saat siap dipetik, Muzakir menyuruh para pelayannya untuk membawa buah tersebut ke dalam. Muzakir membelahnya dengan penuh semangat.
Tiba – tiba, lumpur hitam bercampur kotoran menyembur keluar dari buah itu dan membasahi Muzakir seluruhnya. Baunya sangat menyengat.
Muzakir sangat terkejut dan marah. Ia berlari keluar rumah karena tidak tahan dengan bau busuk yang keluar dari buah itu.
Orang – orang yang melihat kejadian itu mentertawakannya dan mengejeknya.
Muzakir merasa sangat malu. Muzakir yang serakah akhirnya mendapat ganjaran atas semua perilaku buruknya.
Nah, itulah ringkasan cerita semangka emas yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Sahabat Pagesfix, terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya.
Baca Juga
